Dewasa ini, hampir semua perusahaan menggunakan PSYCHOLOGY TEST / TES
PSIKOLOGI atau PSIKOTEST / PSIKOTES sebagai bagian dalam tahapan
penerimaan calon pegawai. Keunikan dari tes ini adalah pada “
ketidakpastiannya ”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan
perhitungan logis potensi seseorang.
Sebagai contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri
ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak
dapat lolos dari lUbang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus
berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima
bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta.
Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar
kerja. Penulis juga pernah menghadapi hal serupa, untuk kemudian harus
bangkit melalui proses “ learning by doing ”. Abang memang bukan seorang
psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan
di-share berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi
psikotes, diharapkan mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes buat
agan-agan sekalian :
Silahkan baca selanjutnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar